BREAKING

Friday, June 12, 2015

JANGAN STOP ASI MESKI DALAM KEADAAN SAKIT

Air susu ibu adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi.

Namun bagaimana dengan IBU menyusui yang lagi sakit memutuskan stop menyusui karena khawatir sang anak tertular penyakit dari menyusu. Apakah pemberian ASI sebaiknya distop selama Ibu itu sakit dan dalam perawatan ?? 

Dibawah ini ada beberapa penjelasan tentang “Pemberian ASI meskipun dalam keadaan sakit” di kutip dari berbagai sumber.

"Anjuran tetap ASI dalam kondisi sakit|Dr.Tiwi " post TRIBUNNEWS.COM 
Memberikan ASI secara langsung kepada bayi sangat dianjurkan termasuk bila sang ibu sedang dalam kondisi sakit sekalipun dan mengonsumsi obat-obatan.
Ibu yang sakit demam berdarah, tifus, flu, tetap disarankan untuk menyusu. Karena ibu yang sedang sakit akan memiliki antibodi terhadap penyakit tersebut.
Antibodi inilah yang kemudian akan memberi perlindungan terhadap infeksi pada bayi. Dengan begitu, bila ibu sakit, menyusui jangan dihentikan. 
"Namun, kalau ibu sedang sakit cacar air, lebih baik berikan ASI peras saja. Karena kontak dengan kulit ibu yang sedang sakit bisa menular ke bayi," imbuh dokter yang kerap disapa Dr. Tiwi.

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) artikel yang berjudul “Air Susu Ibu dan Pengendalian Infeksi”.
IDAI. Air susu ibu bukan merupakan tempat penularan dari sebagian besar infeksi virus pada ibu, oleh karena itu meneruskan menyusui merupakan tindakan terbaik bagi ibu dan bayi.  
Virus CMV, HIV, dan HTLV-1 merupakan virus ini yang sering dilaporkan sebagai penyebab infeksi pada bayi akibat penularan dari ASI. 
Infeksi bakteri pada ibu jarang mengakibatkan penularan infeksi melalui ASI kepada bayi. Pada sebagian kasus ibu menyusui dengan tersangka infeksi, menghentikan menyusui hanya akan mengurangi masukan nutrisi dan manfaat kekebalan dari ASI. 
Keputusan untuk menyusui harus mempertimbangkan manfaat tak ternilai ASI dibanding risiko tertularnya penyakit. 
Nanan  dalam artikel "Ibu Cacar Tak Perlu Stop ASI" dikutip dari kaltimpost. co.id.
Saat cacar bukan alasan bagi ibu untuk memutus susuannya kepada anak. Karena ketika sudah terputus dan anak diberi susu dengan menggunakan botol susu anak akan bingung puting. “Sehingga ketika ibu sembuh dan ingin menyusui lagi, anak sudah tidak mau menyusu,” tuturnya. 
Terserang cacar ketika menyusui, sambung Nanan, ibu dapat melakukan dua hal. Pertama, terus menyusui bayi, walaupun akhirnya anak terjangkit, hal tersebut menjadi keuntungan karena anak telah kebal dengan cacar. Anak tidak akan kena cacar lagi sebab cacar hanya timbul sekali seumur hidup. 
“Atau dengan memeras ASI, tetapi ketika memberikan ASI kepada anak jangan menggunakan dot, cukup dengan cup feeder atau sendok,” tegas Nanan.

Naaahh.... Bagaimana dengan "Jangan Stop ASI" yang admin kumpulkan dari berbagai sumber diatas, Apakah Bunda akan stop ASI ketika sakit ?? Meskipun Bunda dalam keadaan sakit sebaiknya tetap memberikan ASI pada Bayi anda.

Semakin lama ASI diberikan pada bayi, semakin lama dan semakin baik juga perlindungan dan keuntungan yang didapatkan anak. Susu formula tidak bisa menggantikan peran ASI.

Menyusui anak juga memberi efek positif bagi sang ibu, antara lain mengurangi resiko ibu terkena penyakit jantung, mengurangi resiko terkena kanker rahim dan payudara, membakar kalori pada tubuh ibu, menghemat pengeluaran, dan juga menumbuhkan ikatan yang kuat antara ibu dan anak.

Semoga Bermanfaat..

Sumber : Dari berbagai sumber

 
Copyright © 2013 Yuli's Blog
Design by FBTemplates | BTT